Semacam doa tahun baru 2025, sederhananya seperti merayakan momen yang penuh dengan harapan baik. Mengesampingkan limitasi tersebut, harapan baik adalah fase yang terus dilalui setiap pribadi, khususnya diriku sendiri. Beraninya diriku membatasi tahun ini untuk lebih mengenali diri sendiri. Padahal mengenali diri sendiri adalah proses seumur hidup. Limitasi ini, aku utarakan sebagai menghargai waktu. Raditya Dika di podcastnya yang menceritakan 40 resolusi di tahun 2025, salah satunya "menghadirkan waktu", aku lupa redaksi tepatnya. "Kalau kita adakan waktu 2 menit, maka waktu itu ada. Contohnya kita sediakan waktu 2 menit untuk nulis, maka akan muncul tulisan di waktu (yang hanya) 2 menit itu", ini udah campur sama kalimatku, tapi maknanya kurang lebih sama. Dalem banget sih makna kalimat ini menurutku. Menghadirkan tahun 2025, aku mengadakan waktu satu tahun itu untuk mengenali diri sendiri. "Kalau 2024 resolusiku rajin ke dokter (poli) gigi, 2025 resolu...
Komentar
Posting Komentar