Postingan

Menampilkan postingan dari 2025

Mengenali Diri #6

Gambar
Kabut  Dingin Untaian embun mengalir pelan Menghirup udara bebas Menarik energi  Menyerap keberanian  Mengulang Mengharapkan Melepaskan Kota Batu  Malang, 15 November 2025

Mengenali Diri #5

Mengenali diri tidak lain adalah menerima diri, dengan segala naik dan turunnya. Naik seperti halnya eskalasi (percepatan) atau pencapaian: bisa mendapat pekerjaan. Turun dalam arti mengalami sebuah kemunduran: saat diam di rumah dan tidak melakukan apa-apa. Namun saat saya teringat lalu tertegun dengan kalimat, "Tidak selamanya yang prestasi atau sukses adalah sukses dan yang gagal adalah kegagalan." Semoga kalimat ini dipahami oleh pembaca yang menurut saya pribadi paham, tapi memang redunden (pengulangan).  Saya pernah mendapat pengalaman bekerja sebelum pekerjaan hari ini, yaitu mengajar privat akidah akhlak dan Al-Qur'an sebelum menjadi pelayan perpustakaan. Saat di pekerjaan itu, saya bertemu teman yang menyeletuk "Hidup itu gambling ga sih, kalau ga berhasil ya gagal." Saya hanya diam saat mendengar dari mulutnya pertama kali, tapi saya cenderung oh iya-ya ( red -membenarkan). Saya mendapat pelajaran yang luar biasa dari pengalaman bekerja pertama itu. ...

Evaluasi '5 Love Languages': Sebuah Ringkasan

Gambar
Siapa yang tidak familiar dengan 5 Love Languages ? Kali ini saya sepakat dengan penelitian Emily A Impett, dkk yang menyatakan masyarakat awam sangat ketergantungan dengan indikator tersebut dalam membangun dan mempertahankan hubungan. Ini menjadi latar belakang penelitian ini dilakukan. Lalu saya coba merumuskan: Apakah masih relevan 5 love languages menurut Chapman's Book? Benarkah 5 love languages itu menjadi kebutuhan setiap pasangan agar hubungannya langgeng? Jurnal dari Ilmu Hubungan yang di-share Teh Eva Teh Eva mengirim pesan di grup kami (Flyin to The Moon) yang isinya adalah jurnal (document). Saya hanya selewat membaca dan memberi reaksi berupa emoticon. Di sore hari saya mencoba membuka grup lagi, kebetulan saja saya sedang memeluk diri karena sedari pagi kepala terasa pening. "Di waktu yang sedang menikmati rasa sakit, saya mempersilakan untuk membaca dengan tenang sampai bisa menulis tuntas. Kali ini saya memutuskan membaca jurnal yang menurut saya adalah ba...

Tipe Bus SE (Super Excecutive): Menjemput Izin Orang-orang Tersayang

Aku sudah merasakan berbagai tipe bus. Khusus merk 'S' ada tiga tipe yang tersedia. Yaitu, eksekutif, SE (Super Eksekutif), dan Sleeper. Kalau tipe eksekutif sudah aku coba sejak awal. Sejak aku ke Bandung, aku sudah pernah mencicipi bangku eksekutif ini. Menurutku sudah nyaman banget.  Aku terjeda tidak merasakan kesenangan menaiki bus malam selama 1,5 tahun. Pasca dari Bandung dan sebelum hijrah ke Jakarta.  Alhamdulillah  kesempatan yang menyenangkan ini bisa terulang kembali. Aku bisa melanjutkan studi magister di Jakarta. Perjalanan dengan bus malam bisa dilanjutkan lagi dan diceritakan seperti hari ini. Meskipun pas dihitung-hitung, aku lebih banyak menggunakan transportasi kereta saat pulang ke Jepara dibanding bus.  Kepulanganku yang hanya 5 hari ini lengkap dengan rasa sayang. Aku pulang di hari Rabu. Hari Kamis aku kondangan ke Mba dan Kang Pondok. Pernikahan mereka punya cerita (perjodohan yang melibatkan aku, walau dikit saja). Jumat, aku  stay ...

Sebuah Refleksi di Malam Jumat

Gambar
Siklus yang sedang kujalani hari ini, sedikit berbeda. Siklus yang kumaksud adalah status akhir pekan di antara hari kerja. Semenjak aku di madrasah aliyah (almamater), akhir pekan bagiku adalah hari Jumat. Jika sebelumnya, aku di fase kuliah yang menurutku berlanjut dari sarjana ke magister, ditambah aku tinggal di kota besar, sangat normal jika akhir pekanku jatuh di hari Ahad (Minggu). Hari libur yang saat ini, meski berbeda hari tetap saja nilainya 'Hari Libur' yang tidak bisa lepas dari 'rasa senang bagi yang merasakan'. Rasa senang akan akhir pekan, menurutku tepat di hari sebelum hari H (tonton video lucu, tapi tunggu linknya wqwq) . Dulu, Aku lebih senang hari Sabtu, sebab besok Ahad (Minggu). Berbeda jika hari Ahad (Minggu) yang kurang menarik rasa senangku, sebab besoknya adalah Senin . Saat ini, aku sangat menanti dan merasakan bahagia setiap hari Kamis, sebab besoknya Jumat. Momen dan waktu berharga ini, sayang jika terlewat begitu saja, tanpa memaknai dan...

Rekomendasi Masjid Di Jalur Pantura (Tuban-Bojonegoro)

Gambar
Untuk para pejalan atau pengemudi yang menuju Surabaya, Kediri, atau Nganjuk yang melewati Bojonegoro, bisa singgah di salah satu masjid yang nyaman ini. Yaitu, Masjid Baitun Nur Kedung-Jambangan, Bangilan-Tuban. Masjid yang berlokasi strategis: di samping balai desa dan sebelah kiri jalan raya dari arah Jepara atau Rembang memudahkan pejalan atau pengemudi yang ingin mlipir (berhenti sebentar). Tempat parkir luas, kamar mandi banyak juga bersih, ditambah pemandangan sawah-pegunungan menjadi komposisi tempat (destinasi) yang sempurna. Saya yang menuju rumah Mbah (nenek) di Nganjuk sudah terhitung 2 kali singgah selama mengemudi dengan mobil pribadi. Kami sekeluarga singgah untuk rehat, salat, dan juga makan perbekalan dari rumah (Jepara) sebelum melanjutkan perjalanan kembali. Dok. Pribadi: Sawah dan pemandangan di samping  masjid Lagi, di halaman masjid itu ada penjual pentol (bakso) dan es tebu. Pentol satu bungkus seharga 5000 rupiah dan es tebu 3000 rupiah menjadi pelengkap k...

Mengenali Diri #4

Seni menahan diri  Melaksanakan kegiatan sehari-hari If you in doubt: take a bath Melayat, membatalkan pertemuan, dan nariyahan setiap malam Sabtu Menutup malam dengan sikat gigi Mengucap tidak Mengeliminasi pikiran menumpuk Entah berapa momen yang terlewat, menurutku berharga Menguar air mata menjadi uap ketenangan Mengalun irama doa Memelankan langkah  Merasakan syukur  (Jepara, 8 Muharram 1447 H)

Mengenali Diri #3

Gambar
Usia 27 yang sedang kujalani ini membuat diriku lebih memberi waktu untuk diriku sendiri. "Apa yang aku lakukan kepada orang lain, sebetulnya untuk diriku sendiri", kurang lebih kalimat afirmasi yang kupakai waktu sekarang-sekarang ini.  Komunikasi Hari Ahad ini aku bingkai ke dalam hari libur atau family time . Sekitar pukul 8.00 aku sampaikan ke Adik dan Mbak "Hari Senin-Jumat nanti, aku mau maksimalkan waktu buat nulis-editing naskah ya, jadi ga pengen diricuhi", setelah berucap itu aku menguyel-uyel mereka berdua, berbagi kehebohan di weekend  yang cute ini. Di sini yang aku mau highlight adalah komunikasi, seperti meminta ijin untuk fokus pada "belajar". "Bukan seberapa lama waktu bersama keluarga, tapi seberapa efektif dan bermakna waktu bersama mereka", ingatanku pada ucapan Mama Fina lewat stori WA-nya saat meninggalkan putra-putranya ke US untuk studi Ph.D.  Aku yakin dengan komunikasi dan saling mengerti-memberi ruang, bukan seolah f...

Tanya

Siswi-siswa menaiki motor Motor mesin, juga listrik Di masa aliyah hari ini ada saja yang membuat berbeda Eh , Batagor depan kecamatan masih sama Hilir mudik saja pembelinya  Menurutmu bagaimana? Pertanyaan bahagia  Rasa yang mungkin dirasakan oleh orang lain    Hari ini aku-siapapun bisa merasakannya  

Cerita yang Masih Sama: Mudik Lebaran

Gambar
Pergi ke Nganjuk Selang satu bulan, aku dan Bapak-Ibu-Mbak-Adek pergi ke Nganjuk lagi. Pergiku sekeluarga sebelumnya adalah bertepatan dengan haul  (peringatan wafatnya) kiyai dan akhirussanah  (penutupan kegiatan tahunan) pondok Bapak juga Lek (adik Bapak) dulu. Tepat di bulan Sya'ban, kebanyakan juga waktu-waktu baik seorang anak mengunjungi orang tuanya atau nyekar di pusara orang tua yang sudah meninggal.  Alhamdulillah , Ibunya Ibu  (Mbah Tri) masih sugeng (hidup). Usia beliau sudah 80-an lebih. Sya'ban dan Alhamdulillah Syawal ini, Ibu masih bertemu Mbah di rumah Bude-beliau yang dipilih Mbah untuk merawat di usia senjanya. Mbahe sekarang sudah sangat sepuh, beliau hanya berbaring di atas kasur. Semoga sehat, jauh dari balak  (keburukan) dunia-akhirat. Aamiin . Cerita Supir-Menyupiri Sya'ban lalu, kami disupiri Lek Rup-adik Bapak. Sebab supir yang biasanya, sedang kerja (mrantau jauh), jadi pas Lek Rup mengutarakan niat ingin menghadiri haul , Ibu sigap...

Mengenali Diri #2

Gambar
Saat aku nderes (mengulang hafalan-membaca) Al-Qur'an, aku tidak sengaja membuka halaman depan. Bacaanku terhenti lantaran aku membaca Deskripsi Mushaf Khadijah.  "Loh baru ngeh sekarang", responku seketika. Disitu tertulis beberapa poin, di antaranya adalah tematik ayat yang menjelaskan tentang fiqih wanita dan dilengkapi dengan kisah Khadijah.ra. Petunjuk yang tidak sengaja kubaca ini membuatku di 'aha' situasi.  Aku langsung membuka lembaran mushaf yang bertanda merah blok, lalu aku membaca ayatnya lanjut artinya. Aku senang sekali saat membaca ayat-ayat tentang perempuan, relasi suami-istri, secara tidak langsung mengungkap tentang keluarga. Aku merasa dimudahkan.  'Aha' situasi ini mengingatkanku pada pendidikan terakhirku kemarin, Pendidikan Kader Ulama Perempuan. Hari-hari perkuliahan dipenuhi dengan mata kuliah yang berkaitan dengan isu perempuan, lebih khusus kesetaraan gender yang dibahas dari ayat-ayat Al-Qur'an. Ini menjadi seru karena sela...

Mengenali Diri #1

Gambar
Semacam doa tahun baru 2025, sederhananya seperti merayakan momen yang penuh dengan harapan baik. Mengesampingkan limitasi tersebut, harapan baik adalah fase yang terus dilalui setiap pribadi, khususnya diriku sendiri.  Beraninya diriku membatasi tahun ini untuk lebih mengenali diri sendiri. Padahal mengenali diri sendiri adalah proses seumur hidup. Limitasi ini, aku utarakan sebagai menghargai waktu. Raditya Dika di podcastnya yang menceritakan 40 resolusi di tahun 2025, salah satunya "menghadirkan waktu", aku lupa redaksi tepatnya.  "Kalau kita adakan waktu 2 menit, maka waktu itu ada. Contohnya kita sediakan waktu 2 menit untuk nulis, maka akan muncul tulisan di waktu (yang hanya) 2 menit itu", ini udah campur sama kalimatku, tapi maknanya kurang lebih sama. Dalem banget sih makna kalimat ini menurutku.  Menghadirkan tahun 2025, aku mengadakan waktu satu tahun itu untuk mengenali diri sendiri. "Kalau 2024 resolusiku rajin ke dokter (poli) gigi, 2025 resolu...

Buku Untuk Memutuskan Hidup Bahagia

Gambar
Tentang Buku Judul: Petunjuk Hidup Tenteram dan Bahagia (Terjemahan dari How To Stop Worriying and Start Living ) Penulis: Dale Carnegie Tebal: 448 halaman Cetakan: Cetakan terbaru, ke-10, Mei 2024 Penerbit: Gramedia Pustaka Utama Dok. Pribadi Sinopsis Siapapun yang menyukai buku dengan genre self improvement, akan merasakan candu ketika membaca buku yang berjudul “Petunjuk Hidup Tenteram dan Bahagia” karya Dale Carnegie. Buku ini sangat cocok untuk dibaca dengan unhurriedly mode (pelan-pelan). Sebab buku ini benar-benar mendampingi pembaca menganalisis rasa sedih dan berakhir mengenali diri sendiri. Buku ini memiliki judul asli “How To Stop Worrying And Start Living” telah dicetak ke dalam 27 bahasa, di antaranya Spanyol, Turki, Prancis, Portugis, Jerman, Swedia, termasuk Indonesia. Di Indonesia melalui Gramedia Pustaka Utama, buku ini dapat tersebar luas dan bisa menjangkau pembaca di seluruh pelosok negeri. Semoga! Di dalam buku ini terdapat sepuluh bagian anak judul yang dirangku...