Postingan

Produk Gendhis's Sampai Mesir

Gendhis'-gendhis'ku alhamdulillah sudah sampai Mesir. Gendhis' adalah panggilan untuk produk yang menjadi usahaku. Sebetulnya tidak wujud barangnya ya, niatku mau kujadikan nama atau branding dari bisnisku. Intinya dan sudah lazim diketahui pemirsaku (hehe), Gendhis' adalah produk usahaku. Gendhis' itu brand dari kain tenun Jepara yang aku jual. Aku sebetulnya jadi reseller. Menurutku menjadi reseller itu ga berat, ga perlu punya produk sendiri, ga perlu punya toko, ga produksi sendiri, intinya ga repot, dan untungnya juga ga sedikit loh. Aku sempet lihat di reels tentang omset penjualan reseller yang kadang diremehkan, dibilang untung sedikit. Jangan buru-buru menyimpulkan gitu dong. Salah satu yang kulihat adalah produk fashion yang memiliki harga reseller 62 ribu dan dijual dengan harga 96 ribu (hitungannya per picis yah). Bisa dihitung kan berapa untungnya? Jika tekun, penjualannya bisa lusin-an, tinggal hitung saja untung dan balik modalnya. Kalau aku sendiri

Resolusi Tahun Baru 2024: Datang Ke Dokter Gigi

Gambar
Buku Abi Quraish Shihab yang berjudul "Islam & Lingkungan". Ada kata 'imun' sebagai kata sifat. Resolusi: Take Action! Tanggal 3 Januari termasuk tanggal yang kugadang-gadang sebagai grand opening tahun baru 2024-ku. Tanggal ini sudah aku rilis sejak tanggal 25 Desember 2023. Apakah agenda di tanggal 3 Januari itu? Aku mendaftar ke klinik gigi untuk tambal gigi. Resolusi nyata ini menurutku tepat sasaran dilakukan di tahun baru, karena tidak muluk-muluk dan langsung take action. Disclaimer tentang tambal gigi ini adalah pesan yang diucapkan dokter gigi saat aku scaling tahun lalu. Aku baru sadar, ternyata sudah satu tahun berlalu checkup gigi yang aku lakukan. Padahal dokternya bilang seminggu lagi balik setelah scaling , sudah bisa tambal gigi dan tidak disarankan ditunda sebelum tambah lebar atau malah tinggal akarnya saja, nanti tambah sulit dan sakit saat harus ditindak. Proses reservasi ke dokter gigi kali ini berbeda, meskipun klinik yang kukunjungi sama

Boston dan Gadis Kretek

Gambar
MIT aja terus Definisi perjalanan yang menyenangkan menurutku adalah “bertemu siapa dan mengapa rasanya beda.” Aku memilih perjalanan ke Boston termasuk dalam kategori tersebut. Di sana kami menginap di rumah Ka Raisa. Ka Raisa adalah mahasiswa Indo yang kuliah jenjang Ph.D di Northeastern University. Ia mengambil jurusan Teknik Lingkungan. Saat aku tau dan ketemu, langsung bilang I love you. Di rumahnya penuh mainan lantaran ada dua buah hati Ka Raisa dan pasangan. Bolehkan memimpikan hal ini? Aku bisa terus sekolah dan berkumpul dengan keluarga kecilku. Satu hal yang tidak akan terlupakan dari rumah Ka Raisa, yaitu nobar Gadis Kretek dan lagu yang berjudul ‘Denting’.  

Aku Suka Angka 7

Gambar
Aku dan teman-teman transit di Abu Dhabi Airport. Transit kali ini lama, yaitu sekitar 7 jam. Saat di pesawat sebelum sampai di Airport terpikirkan untuk menulis. Aku sebetulnya masih ada beberapa list tema yang belum tertunaikan. Aku beralasan menulis itu butuh waktu dan tidak bisa diburu-buru, alhasil tema mangkrak dan tak ada yang kelar meskipun 1 saja. Seperti yang Profesor Grafton bilang, menulis 100 kata cukup. But in case ya! Tapi berkat referensi tulisan singkat inilah, aku bisa menuliskan ‘special moment’ selama di Amerika dalam 7 tulisan. Transit selama 7 jam di gate 7 membuahkan 7 tulisan - quote hari ini .   Udah di Indonesia nih

Pertanyaan Bapakku

Gambar
Bapak tanya, “Sudah ke White House, Sa?” Saat itu aku sedang di pusat kota. Hanya saja, aku dan temen-temen belum ke White House karena limit time setelah muter beberapa musem dan foto-foto di depan Capitol. Bapak memang serba tau, menurutku. “Ko tau White House , berarti baca ya?”, tanya Usatdz Aziz. Saya menjawab ‘Iya’ dengan mantap. Bapak memang wawasannya luas. Aku tau itu sejak dulu, apalagi perihal perjalanan. Aku merasa tuntas sudah ke White House jika cerita ke Bapak. Kemarin H-1 kepulangan, kami bertujuh ke pusat kota lagi untuk mengunjungi White House, Library of Congress, dan Lincoln Memorial. Aku siap pulang 😊 In frame: Aku di depan White House yang berpagar tinggi dan orang biasa dilarang masuk, wkwk

Teman Baru dari Libanon

Gambar
Aku mempunyai teman baru di HIU, ia adalah Amar dari Libanon. Amar mengambil studi Master Art and Peacebuilding. Aku berinteraksi dengan Amar karena pernah satu dorm. Sampai satu hari, dia memintaku untuk take video dengannya dan ngobrol soal budaya Indonesia. Dia memutuskan memilih Tari Kecak dan Batik sebagai konten yang kami buat. Di antara teman-teman reguler lain, dia yang paling ramah denganku. Aku mendapat bumbu kering khas Libanon dari dia. Aku juga pingin dikenang dia, jadi aku memberinya kain batik yang pernah sekali kupakai di malam budaya. Aku awalnya ragu memberi, tapi dia ternyata sangat senang. Tunggu video kami berdua! I am with Amar

Mr. Thom

Gambar
“Kesan apa yang didapat di Amerika?”, umpama ada pertanyaan demikian aku akan menjawab ‘bertemu orang yang super baik di luar persepsiku’. Mulai dari Hartford ataupun saat pindah di Washington-Virginia Di Washington selama 2 minggu, kami tinggal di rumah Mr. Thom dan Ibu Sahro di 104 Sugarland, Sterling, Virginia. Kami bertah dan nyaman tinggal di rumah yang tampak mungil namun dalamnya lebar dan ke dalam (bawah tanah). Hal yang kukagumi di Virginia yaitu diversity yang harmonis dan lebih ramah muslim. Aku punya rasa yang mendalam saat tau jika penganut Islam adalah seorang mualaf, seperti Mr.Thom. Ia benar-benar menerapkan kebaikan dan ketulusan.  Mr.Thom ditemani Pak Aziz dan Mr.Timmy ditemani Pak Labib untuk mengaji Iqra'