Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2019

Hidup adalah Jalan Tasawuf

Gambar
Dari puncak candi Borobudur Timbul pertanyaan dalam benak. Ketika itu, dalam suasana perkuliahan yang sedang membahas tentang Epistimologi Tasawuf dalam ruang kelas. Epistimologi berarti cara untuk mengetahui. Jika ada kalimat, “secara epistimologi” berarti mengungkap dari sisi pengetahuan yang mendasarinya (teori atau ungkapan tersebut). Pengetahuan/cara mengetahui Tasawuf adalah dengan ma’rifat. Pengetahuan yang hakiki (Tasawuf/Sufisme) adalah terlepas dari hawa nafsu. Definisi ma’rifat adalah sebagai berikut: المعرفة: ان يتولى الله العبد(عبد)ب المعزفة             Artinya: “Allah mentawally (mengambil alih), penghambaan kepada-Nya dengan Ma’rifat Ma’rifat dapat didefinisikan sebagai diri manusia yang sudah tidak bergantung (sengaja melepas) ego/hawa nafsu. Pada diri manusia sudah menyerahkan sepenuhnya pada Allah, ‘bagaiamana suka Allah’. Kita cukup dengan cinta, sukarela, tanpa mengharap imbalan dalam menghadap-Nya. Terserah Allah atas diri kita. Sepenuhnya peng