Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2022

Real Talk and Dream

Gambar
      Dokumen PKU      Banyak hal yang kita lalui selama kita masih diberi kesempatan menikmati alam raya. Jika melihat perjalanan guru, teman, orang tersayang, bahkan diri kita, tidak akan habis cerita yang terus diciptakan-Nya melalui setiap manusia. Per kejadian yang bisa dijadikan teladan, menambah rasa syukur, ataupun memaknai sebuah kehidupan.     Saya bersyukur bisa menyimak kisah perjalanan guru saya. Salah satunya, Umik. Sosok guru sekaligus Ibu Nyai, seperti Ibu sendiri. Saya bertemu beliau sejak mesantren di Aliyah. Saya berkesempatan mengulang pertemuan yang sama, namun dengan cerita baru saat saya pengabdian kemarin. Kalimat yang selalu diutarakan oleh beliau semasa pengabdian dan sulit saya lupa, "Umik dulu sekolah sampai PGA dan sempat mesantren di Solo. Umik tidak sarjana, tapi Umik bisa jahit, Umik bisa nyulam, Umik bisa masak, Umik bisa mengajar, iso sembarang dengah ", penuturan Umik yang tulus.     Berulang-ulang Umik menegur, atau bermaksud bercanda. Betu

“Transformasi Generasi Muda (Kiat Memahami Diri Sendiri)”

Gambar
  PK #Day9 bersama Ibu Analisa Widyaningrum, dimoderatori oleh Hentri W; IT: Mas Mukhlis Ibu Analisa: psikolog, pendiri Analisa Personality Development Center (APDC) Foto dari Karina Rahmi PK-179   Hal yang bisa dilakukan untuk diri sendiri dan orang lain,   Kita harus mengupayakan untuk memiliki manajemen waktu yang baik, sehingga tau, kapan kita harus start , kita sprint, dan kita berhenti sejenak. Selain manajemen waktu, tentu kita harus memiliki kepercayaan diri. Bisa dicontohkan, 'ketika memiliki waktu sekian jam, saya mampu melakukan sesuatu itu, dan saya yakin selesai sesuai waktu tersebut'.        Kita adalah pengendali diri kita. Dalam arti, kita yang mampu memilih; semangat atau menyerah. Kita juga bisa bangkit, ketika kita dalam posisi lemah. Disamping itu, kita sebagai pengendali adalah dalam merespon orang lain. Kita bisa mengendalikan diri saat orang lain mencibir, kita bisa berterima kasih saat orang menolong diri kita. Sehingga, ada hal yang di luar kendal

Day One

(Hai, selamat siang. Sekarang waktu asar, di daerah Jepara. Saya punya cerita, cerita yang tentunya belum saya dapati sebelumnya)   Saya akan bercerita dengan tajuk 10 hari bercerita   Saya saat ini dan nanti harus selalu bersyukur. Saya diberi kesempatan untuk mengenyam pendidikan lagi, jenjang yang lebih tinggi. Saya mantap mengikuti LPDP yang bekerjasama dengan PKU-MI (Program Kader Ulama-Masjid Istiqlal). Setelah melewati proses beberapa tes, saya mendapat pengumuman “Saya diterima di PTIQ lewat jalur PKU-MI” tersebut.   Saya yang awalnya hanya bermimpi dan membatin, “Senang sepertinya bisa ikut LPDP, sekolah lagi”. Batin yang berucap, ya sudah, lewat. Saya awalnya berpikir berat untuk ikut LPDP, dari toefle yang diikuti 2019 lalu, tidak mudahnya ijin di pesantren (bukan sulit, hanya perlu dipertimbangkan, dan tau tanggung jawab) saat (nafsu) ingin S2, masih dihantui pikiran, ‘ah jauh itu mah’.   Cerita batin yang sudah lupa itu, diganti dengan cerita nyata sekarang