Tentang Benak dan Pengabulan Allah
Dini hari, pukul 3.00 a.m saya sudah berada di tempat berbeda. Jogja menyambut kehadiran saya. Lagi, mesin waktu begitu hebatnya. Mengalihkan saya dari satu tempat ke tempat lainnya, barang beberapa jam. Yang jika dirasakan sekejap saja. "Hendak tidur masih di Jepara, dan bangun tidur sudah di Jogja". Tanpa bayang atau rencana, Allah sudah menggaris nasib saya untuk menyinggahi Pesantren Krapyak Yogyakarta. "Oh ini jawaban". Saya PD dengan doa saya yang dikabulkan-Nya. "Pingin ya Allah ke Krapyak", "Wah, santri saja bisa diajak oleh Bunda", ungkapan yang hadir di waktu saya mondok dulu. Hanya bernasib 10 bulan saya di pondok dan belum ada jawaban itu. Berlalu saja, dan lupa karena banyak isi dari mesin waktu yang Alhamdulillah membuat diri saya tidak kalut dengan apa itu kenangan. Silih berganti dengan hari dan aktivitas lain. Allah tidak pernah bercanda dengan pengabulan-Nya. Jawaban itu tersedia dan tinggal timing saja. Saya suka dengan