Postingan

Menampilkan postingan dari 2022

Pengalaman Saya Menjadi Perempuan

Profil Penyegaran Singkat Seperti memulai perkenalan dari awal pertemuan. Saya, Atssania Zahroh. I’am 25 years old. Di usia seperempat abad ini, banyak hal yang saya syukuri. Salah satunya saya masih bisa merasakan sekolah, tepatnya di jenjang magister. Terkadang pertanyaan dalam diri saya muncul. Kenapa memilih sekolah lagi setelah sarjana? Rasa ingin belajar di dalam diri seperti tumbuh. Tumbuh, bisa jadi seperti tumbuhan yang tumbuh tunas di samping pohon induknya, tumbuh cabang di setiap ranting, atau bertambah jumlah daun-daun kecil. Mungkin itu analogi yang cocok. Keinginan saya sekolah magister, mulai tampak ketika di Aliyah. Betul, jika keinginan sekolah sarjana setelah lulus Aliyah, hampir semua siswa merencanakan untuk terwujud. Termasuk saya. Namun, ada saja rasa yang liar, ‘Aku ingin sekolah lebih tinggi’. Setelah empat tahun perjalanan sekolah sarjana saya berlalu, ada muncul pertanyaan, apa rencana setelah kuliah? Pertanyaan di malam keakraban terakhir bersama teman, seb

Si Senin

Gambar
  Apakabar hari Senin-mu?   (Diantara jawabannya): Dimulai bangun pagi, mandi, sarapan roti, dan menyiapkan bekal makan siang Aku lupa kalau hari Senin. Semua hari-ku sama Aku dibangunkan Ibu salat subuh, lalu aku tidur lagi Dia senang setiap hari Senin, soalnya hari itu adalah awal dari hari liburnya. Cukup menguras tenaga kalau kerja di weekend Kamu terlihat masih ngantuk, menguap selebar cakrawala dan tanganmu menggapai ponsel untuk memulai drakor episode 1   Ada apa dengan hari Senin? Waktu aku masih kecil merasa biasa saja. Beranjak ke SMP, aku mulai tau perbedaan hari Senin dengan hari lainnya. Hari yang dimulai dengan upacara dan aku harus pulang sore karena ekskul. Aku mulai paham hari Senin, saat aku tau nikmatnya hari Minggu. Aku rasaya tidak ingin meninggalkan hari libur dan bersiap dengan pelajaran Pak Hartono; mata pelajaran Matematika yang tidak pernah tertinggal penggaris atau busur panjang juga besar yang dibawanya untuk membuat nyali teman sekelasku m

Mindfulness for Everything and Everyone

Belakangan ini, kata atau term mindfulness sering saya jumpai. Awalnya, saya tau dari tulisan Mba April yang intinya adalah pembaca diiming-imingi untuk mindfulness eating. Mindfulness eating adalah bagaimana sikap kita saat makan yang sebisa mungkin sadar dengan apa yang di depan kita. Ada sendok, garpu, piring, se-centong nasi, sayur urab sedikit pedas dan banyak parutan kelapanya, tahu goreng, dan sambal. Sadarkah kita dengan rupa-rupa itu? Seringkali kan? Saat makan, alih-alih sayang dengan waktu hanya untuk makan, atau sayang kalau tertinggal episode serial drakor kesukaan kita, atau ga mau terlewat gosip terkini. Sehingga kita tidak sadar, sendok demi sendok nasi kita masukkan ke mulut seraya mata melolot di depan layar ponsel. Mungkin juga, kalau ada lauk yang masih di bawah tudung saji, nasi di megicom dan sambel, diambillah part ke-dua secara ga sadar. Bukankah berpotensi untuk overweight ?  Yap, bisa jadi lebih lahap dan porsinya lebih banyak. Belum lagi, makan bersama

Rute Termacet Yang Pernah Saya Lewati

Gambar
Sebagian dari  weekday, saya selalu melewati rute Tanah Abang. Saya berangkat dari Ciputat untuk menuju ke lokasi tujuan saya; Masjid Istiqlal. Perjalanan agar sampai disana kurang lebih 2 jam. For your information , saya pernah ke Istiqlal di hari Hari Raya Idul Adha dan berangkat dari Ciputat sekitar pukul 04.00, ternyata waktu tempuh normal tanpa macet hanya 30 menit. Oh my God.  Saya hari ini sedang survey independen. Yaitu survey dari pengamatan saya sendiri. Xixi.  Daerah yang selalu macet yaitu setelah masuk halte Simprug-Senayan sampai ujung mau keluar dari perbatasan jalur kereta di stasiun Palmerah. Pagi ini, tepat pukul 08.05-start kemacetan. Alasan utama kemacetan ini adalah lampu merah. Saat kereta api lewat, tentu transportasi di jalan raya harus berhenti. Ya iyalah. Hehe . Sementara motor,  mobil, truk, semakin menumpuk dari arah belakang. Begitupun dari arah Menara BNI yang menuju ke Jakarta Selatan.  15 menit berlalu... Masih di jalan yang sama, baru melintasi stasiun

Early Gift For Me (Kado yang Lebih Awal di Ulang Tahunku)

Gambar
Aku masih ingat ulang tahunku dua tahun ke belakang berurutan, yaitu di tahun 2020 dan 2021. Di dua tahun ke belakang tersebut adalah kurun waktu aku menjalani pengabdian di pesantren. Umur 23 dan 24 yang kuanggap sebagai titik awal dewasa yang setingkat lebih tinggi dari umur 20+ di tahun-tahun sebelumnya. Aku merasakan apa itu bertanggung jawab dengan satu utusan, aku memilih keputusan yang sudah terbayang sejak awal kuliah; kuliah yang memiliki tanggung jawab kembali ke pesantren asal, aku melewati hari-hari yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya; aku bisa menemani keluarga ndalem , aku mengajar kitab, aku menyimak ngaji Al-Qur'an para santri, aku menjadi salah satu volunteer  kegiatan yang dimonitor oleh penyelenggara luar negeri (Australia), aku mengikuti kegiatan tersebut dibimbing langsung oleh ning pondokku (pesantren); aku mengikuti juga balada covid dengan alat GeNose, aku kesana kemari yang kadang tidak tau maksudnya apa--di minta dalam satu waktu dengan perintah dan

Siapapun Bisa Berkunjung ke US Embassy (Kedutaan Amerika)

US Embassy (Kedutaan Besar Amerika) adalah tempat dimana utusan dari negara lain (khususnya yang akan dibahas adalah Amerika Serikat). Duta besar suatu negara adalah sebagai wakil dari negara tersebut. Tugas utusan tersebut antara lain melakukan diplomasi, promosi, negosiasi, memberi akses atau memudahkan kerjasama di antara kedua negara, dan juga bisa membantu negara-negara yang bersangkutan.  Siapa bilang kedutaan besar hanya bisa dikunjungi oleh orang tertentu, acara kenegaraan, atau hanya tamu undangan? US Embassy boleh dikunjungi masyarakat umum. Mungkin ada sebagian yang tau tentang ini, mungkin saja sudah tau tapi belum pernah kesana, atau ada juga yang tidak tahu sama sekali. Berikut langkah dan tips yang bisa menjadi panduan orang penasaran pingi ke kedutaan. Tidak perlu menunggu mengurus visa ya. Hehe Kebetulan nih, baru beberapa hari lalu saya berkunjung ke US Embassy (Kedutaan Amerika Serikat). Saya kesana atas utusan manajer program pendidikan yang kami ikuti. Bisa baca

US Embassy & Story Empat Hari yang Penuh dengan Ujub-ujub

22 Agustus 2022 Grup WA yang diberi judul “Jalan-jalan Ke Kedutaan Amerika” muncul di urutan teratas dari room chat WA saya. Grup ini dibuat untuk kemudahan komunikasi, ujar salah satu teman saya yang juga penghuni grup WA baru tersebut. Grup WA tersebut memang betul bersifat memudahkan. Tepatnya memudahkan saya (eh kami) dalam ber-sambat. Bagaimana tidak? Kabar yang sampai ke kami di tanggal 22 yaitu utusan manajer Pendidikan Kader Ulama Perempuan. Beliau menyampaikan jika akan ada pertemuan mahasiswa PKUP (Pendidikan Kader Ulama Perempuan) Masjid Istiqlal dengan Kedutaan Besar Amerika Serikat (US Embassy)  pada tanggal 26 Agustus 2022. Mulai saat inilah deg-deg-an itu hadir. Dipersiapkan dengan matang yang berkaitan dengan PKUP. Kalian tanpa saya dan juga tanpa translator. Ucapan Ibu Manajer yang membuat overthinking sampai 4 hari ke depan . Tanggal 22 akan menjadi hari yang sulit dilupakan. Kabar mengejutkan di atas belum cukup menggempur mental kami ternyata. Ada pesan masuk di gru

17 Agustus 2022, Aku dan Hari Kemerdekaan

Malam 17 Agustus, aku memutuskan untuk melakukan perjalanan Jepara-Jakarta. Aku sudah merasa cukup libur semester dan harus segera kembali ke perantauan. Aku harus ingat pula tanggung jawab ngajiku. Aku tetiba merasakan gelisah. Kenapa aku meninggalkan desaku yang sedang banyak-banyaknya kegiatan, sedang menyemarakkan kegiatan HUT Kemerdekaan? Ada rasa jika aku belum memiliki cukup peran dan tau setiap kegiatan, termasuk kegiatan desaku. Apakah aku tidak semangat untuk mengikuti kegiatan tersebut? Aku sudah 6 tahun merantau, aku 4 tahun di Bandung, 1,5 tahun aku pengabdian di pesantren (meskipun ini di Jepara, aku tidak di rumah), 6 bulan terakhir ini aku di Jakarta. Kebetulan malam 17 Agustus ini aku sengaja untuk kembali meninggalkan Jepara. Cukup keresahan pribadi yang menjadi dialog dalam hati . Di lain sisi, aku bersyukur melihat persiapan sebelum 17 Agustus 2022, di daerahku atau di sekitar Jepara semua mempersiapkan kegiatan. Bendera merah putih, jalan yang dicat merah putih, ad

Hil yang Mustahal: Sinopsis Film Srimulat

Film Komedi Srimulat yang saya tonton Juni lalu, baru ingin saya ulas. Kemarin, saya membaca blog Agus Magelangan, ada tiga judul yang muncul di halaman pertama. Teratas atau terbaru yaitu tentang ungkapan senengnya mengikuti konser Dewa 19 yang di momen itu ada Ari Lasso--pertama kali konser setelah jeda 9 bulan karena kanker. Judul tulisan yang kedua yaitu Pak Lartono, tentang kenangannya bersama Guru Biologi yang baru mampir ke tempat jualan es kelapa Bapaknya. Judul yang ketiga yaitu, Review Film Srimulat. Rupanya Mas Agus juga menonton film komedi itu. Film yang diangkat kembali dengan peran aktor masa kini. Diantaranya Saipul Jamil yang di film tersebut berperan sebagai Tarzan, Elang el Gibran yang memerankan sosok Basuki, Bio One sebagai Gepeng, Erick Estrada yang berperan sebagai Tessy,  Zulfa Maharani sebagai Nunung, Dimas Anggara sebagai Timbul, Teuku Rifku Wikana sebagai Asmuni, Indah Permata Sari sebagai Royani, Naimma Aljufri sebagai Ana, Rano Karno sebagai Babeh Makmur,

Charging Dulu

Gambar
Saya ingin berbagi pesan-kesan dari perkuliahan jenjang magister yang saya tempuh saat ini. Saya baru kuliah semester awal, sebentar lagi UAS (Ujian Akhir Semester). Sekarang, saya sedang membuat list tugas. Supaya teringat karena saking banyaknya tugas. Eh, ternyata cuma list, menunggu waktu yang tepat dikerjain. Eh Pagi ini, Ciputat sedang nyaman untuk di tempati. Karena apa? Karena masih hari libur. How lucky i am . "Kalau saya, menggunakan pagi hari untuk baca dan nulis", salah satu petikan dari banyak quotes dari Mrs. Eva. Tidak melulu quotes anak muda, tapi lebih kepada ajakan, penuturan, dan juga hasil dari perjalanan pengalaman studi beliau yang dibagi kepada mahasiswa/i PKU. Patut saya syukuri, saat berkesempatan mendapatkan (ilmu) secara langsung dari empunya. Tulisan ini saya buat untuk rewind atau me- recall aktivitas satu minggu kebelakang. Khususnya tentang perkuliahan saya. Semoga ada manfaatnya dengan serba-serbi nyenyenye . Hari Rabu , saya terakhir kuliah