Postingan

Menampilkan postingan dari 2023

Boston dan Gadis Kretek

Gambar
MIT aja terus Definisi perjalanan yang menyenangkan menurutku adalah “bertemu siapa dan mengapa rasanya beda.” Aku memilih perjalanan ke Boston termasuk dalam kategori tersebut. Di sana kami menginap di rumah Ka Raisa. Ka Raisa adalah mahasiswa Indo yang kuliah jenjang Ph.D di Northeastern University. Ia mengambil jurusan Teknik Lingkungan. Saat aku tau dan ketemu, langsung bilang I love you. Di rumahnya penuh mainan lantaran ada dua buah hati Ka Raisa dan pasangan. Bolehkan memimpikan hal ini? Aku bisa terus sekolah dan berkumpul dengan keluarga kecilku. Satu hal yang tidak akan terlupakan dari rumah Ka Raisa, yaitu nobar Gadis Kretek dan lagu yang berjudul ‘Denting’.  

Aku Suka Angka 7

Gambar
Aku dan teman-teman transit di Abu Dhabi Airport. Transit kali ini lama, yaitu sekitar 7 jam. Saat di pesawat sebelum sampai di Airport terpikirkan untuk menulis. Aku sebetulnya masih ada beberapa list tema yang belum tertunaikan. Aku beralasan menulis itu butuh waktu dan tidak bisa diburu-buru, alhasil tema mangkrak dan tak ada yang kelar meskipun 1 saja. Seperti yang Profesor Grafton bilang, menulis 100 kata cukup. But in case ya! Tapi berkat referensi tulisan singkat inilah, aku bisa menuliskan ‘special moment’ selama di Amerika dalam 7 tulisan. Transit selama 7 jam di gate 7 membuahkan 7 tulisan - quote hari ini .   Udah di Indonesia nih

Pertanyaan Bapakku

Gambar
Bapak tanya, “Sudah ke White House, Sa?” Saat itu aku sedang di pusat kota. Hanya saja, aku dan temen-temen belum ke White House karena limit time setelah muter beberapa musem dan foto-foto di depan Capitol. Bapak memang serba tau, menurutku. “Ko tau White House , berarti baca ya?”, tanya Usatdz Aziz. Saya menjawab ‘Iya’ dengan mantap. Bapak memang wawasannya luas. Aku tau itu sejak dulu, apalagi perihal perjalanan. Aku merasa tuntas sudah ke White House jika cerita ke Bapak. Kemarin H-1 kepulangan, kami bertujuh ke pusat kota lagi untuk mengunjungi White House, Library of Congress, dan Lincoln Memorial. Aku siap pulang 😊 In frame: Aku di depan White House yang berpagar tinggi dan orang biasa dilarang masuk, wkwk

Teman Baru dari Libanon

Gambar
Aku mempunyai teman baru di HIU, ia adalah Amar dari Libanon. Amar mengambil studi Master Art and Peacebuilding. Aku berinteraksi dengan Amar karena pernah satu dorm. Sampai satu hari, dia memintaku untuk take video dengannya dan ngobrol soal budaya Indonesia. Dia memutuskan memilih Tari Kecak dan Batik sebagai konten yang kami buat. Di antara teman-teman reguler lain, dia yang paling ramah denganku. Aku mendapat bumbu kering khas Libanon dari dia. Aku juga pingin dikenang dia, jadi aku memberinya kain batik yang pernah sekali kupakai di malam budaya. Aku awalnya ragu memberi, tapi dia ternyata sangat senang. Tunggu video kami berdua! I am with Amar

Mr. Thom

Gambar
“Kesan apa yang didapat di Amerika?”, umpama ada pertanyaan demikian aku akan menjawab ‘bertemu orang yang super baik di luar persepsiku’. Mulai dari Hartford ataupun saat pindah di Washington-Virginia Di Washington selama 2 minggu, kami tinggal di rumah Mr. Thom dan Ibu Sahro di 104 Sugarland, Sterling, Virginia. Kami bertah dan nyaman tinggal di rumah yang tampak mungil namun dalamnya lebar dan ke dalam (bawah tanah). Hal yang kukagumi di Virginia yaitu diversity yang harmonis dan lebih ramah muslim. Aku punya rasa yang mendalam saat tau jika penganut Islam adalah seorang mualaf, seperti Mr.Thom. Ia benar-benar menerapkan kebaikan dan ketulusan.  Mr.Thom ditemani Pak Aziz dan Mr.Timmy ditemani Pak Labib untuk mengaji Iqra'

Profesor Grafton

Gambar
Aku tipe orang yang suka menulis rubrik 'sosok'. Salah seorang yang ingin kutulis di dalam blog.ku adalah Dr. David Grafton. Sapaan yang biasa mahasiswa gunakan adalah Profesor Grafton.  Pertama kali sampai di Connecticut, kami disambut oleh Profesor Grafton. Setelah itu, kami mengikuti kelas beliau. Kelas yang ia ampu adalah kelas evaluasi mingguan, kelasnya bernama  Cohort.    Ada satu momen juga yang aku ingat, yaitu pose foto beliau yang tidak seperti biasanya. Sepertinya beliau humoris. Saat kami meminta foto dan mengucapkan 'gaya bebas', beliau merubah gaya layaknya seorang artis.  Satu lagi dari beliau, aku mendapatkan kesan menulis 100 kata yang sekarang kupraktikkan. Saya menerima sertifikat selesai program dari Profesor Grafton

MIT (Massachusetts Institute of Technology)

Gambar
Tempat yang bikin aku susah move on saat berkunjung ke Amerika adalah state Massachusetts. Aku tau nama daerah itu sejak mempelajari Seyyed Hossein Nasr pas S1. Nasr adalah lulusan MIT ( Massachusetts Institute of Technology ) Aku sampaikan maksud atau keinginanku jauh hari sebelum ke Amerika kepada Ustadz Labib, “Aku juga pingin ke MIT, Ust. Hanya angan-angan dulu ust, ga tau kan gimana nanti”, ucapku dalam chat. Kemarin aku berkesempatan mengunjungi kampus MIT . Syukur dalam diri  menyeruak dan tidak menyangka bisa menginjakkan kaki di sana. Apalagi ada momen ketemu mahasiswa MIT asal Indonesia bernama Gabriella, kami diajak keliling kampus dan masuk perpustakaannya.  Aku di MIT Student Center

Bersyukur Bertemu Banyak Orang Indo di Connecticut

Gambar
Pagi-pagi aku sibuk kemas barang karena hari ini adalah hari dimana aku meninggalkan Hartford. 13 November, kami akan memulai kembali program baru di Virginia-Washington DC. Setelah kami di Hartford-Connecticut mendapat bimbingan tugas akhir, cohort, jalan bersama profesor ke masjid, gereja, dan halal market , juga halal restaurat , any other thing adalah mengenal orang-orang Indonesia yang ada di Connecticut, maka lanjutannya kami akan dapat program baru lagi. Let's wait and see .  Di Hartford ada Ka Novi, Pak Saleh, El, Ka Icha, Sena, Ka Nita, Farel, Pak Haris, Ka Hawa, yang kesemua itu adalah orang Indonesia. Salah satu hal yang tidak kusangka adalah pertemuan dengan mereka ini. Orang-orang Indonesia yang sayuk , berorganisasi bareng, dan menjaga satu sama lain. Mereka ini sangat baik. Kami mau kemanapun diantar. Selain itu, kami juga pernah makan di masing-masing rumah mereka. Rasanya kami tidak kesusahan menemukan masakan Indo.  Perihal makanan ini hal yang utama loh . Bany

Pengalaman Konsultasi Tesis dengan Dosen Pembimbing LN

Gambar
Saat teman bertanya, sudah bab berapa? (Aku membatin: pertanyaan adalah abadi, tesisku fana ) Loraine St, 60   Beberapa waktu lalu, tepat jam 1 p.m sampai 1.30 p.m tanggal 4 Oktober 2023 di hari Rabu, aku selesai bimbingan. Aku merasakan lemes. Pertama yang ingin ku tanyakan pada diri sendiri adalah "apakah tesisku bisa selesai?". Pertanyaan ini muncul setelah aku bimbingan yang ke-4 dengan pembimbing Hartford, dia adalah Dr. Dahill. Bimbingan ke-4 ini sudah memasuki bab 3. Aku merasa berat di bab ini.   Aku melanjutkan bimbingan dengan dosen LN dari dosen DN ini, menjadi kesempatan yang sangat luar biasa. Aku setiap menghadap Dr. Dahill, aku harus membuat summary atau ringkasan. Aku membaca dan menuangkan ke dalam kalimat. Pastinya ini banyak yang tersusun dengan bahasaku. Bahasaku yang masih amatiran ini tertangkap oleh dosen pembimbingku. Aku ingat dengan teguran seorang teman, tulisanku seringkali tidak sesuai dengan SPOK.   Di waktu bimbingan, aku menangkap b

Aku Ingin Menceritakan Hartford yang Sedang Memulai Fall-nya

Gambar
Aku sampai di Hartford, Connecticut masih petang, sekitar pukul 3.30 dini hari pada 4 September 2023. Setelah istirahat karena jetlag dari pesawat, aku perlahan membuka mata. Tampak sinar matahari masuk di jendela rumah yang beralamat 98 Girard Street. “Selamat pagi Amerika.” Aku melihat terangnya langit, sejuk, pohon yang menjulang tinggi, tupai yang naik turun bebas. Serasa surga ini memang benar nyata ya? Hijrah dari Indonesia, Jakarta, khususnya Ciputat-Tangerang Selatan ke Amerika, Connecticut, khususnya Hartford, aku mengalami perbedaan kondisi yang cukup signifikan. Biasanya pagi-pagi sudah mendengar klakson dan merasakan udara segar yang kabur karena asap knalpot. Berbeda dengan kondisi di sini. Pagi-pagi disambut tupai yang ga tau malu naik turun pohon di belakang rumah 98 Girard. Suara transportasi sayup-sayup terdengar, saat terdengarpun sepertinya supir sedang nginjak pedal gas setelah berhenti di lampu merah. Lampu merah diterapkan sesuai fungsinya, tidak ada yang menyalip

HIU: Love to The Moon and Back

Gambar
Malam ini pukul 7.00 p.m sampai 8.30 p.m, mahasiswa HIU dan seluruh peserta mengikuti agenda yang bertajuk Race, Religion, and Contested Identities: A Christian and Muslim Dialogue. Kegiatan ini sangat interesting. Berbicara tentang keberagamaan di berbagai negara adalah hal yang sangat mengasyikkan.  Saya akui, saya masih sulit mencerna Bahasa Inggris yang diucapkan secara cepat. Tapi, ada saja stressing di bagian tertentu yang menurutku menarik dan pasti itu yang nyangkut di memori saya.  Dr. Mona Shiddiqui adalah doktor di Universita Edinburgh Profil Dr. Mona Siddiqui . Ia mengulas Islam dan Kristen di daerah Eropa. "Eropa itu sangat terbuka dengan keragaman. Jika dalam rumah, prinsip keagamaan harus ditanamkan dengan kuat, ini berbeda jika di luar rumah atau di luar lingkungan kecil kita; yaitu lebih open minded dan penerimaan atas perbedaan begitu indah. Rasa pribadi dari saya, begitu bersyukur tak terkira. Saya bisa sampai di Hartford. Saya sudah stay, mengikuti kegiatan yan

Bringing Into Hartford

Gambar
Pulang kali ini pulang yang spesial. Aku pulang untuk membayar rindu pastinya. Selanjutnya, aku niat meminta ijin dan restu untuk keberangkatanku ke New York. Alhamdulillah. How wonderful this experience. Ya Allah. Jika aku mengulas prosesnya, sungguh luar biasa. Kabar ke luar negeri sudah sejak tahun pertama kuliah di- sounding ke mahasiswa. Jatah short course ini akan dilaksanakan di tahun ke-dua mahasiswa jenjang magister ini. Memang betul, sudah lama diberi tahu. Hanya saja, prosesnya bisa dibilang mepet dan serba kejutan.  Proses berangkat ke Amerika benar-benar dijalani secara masif sejak bulan Juli 2023. Sebelum s hort course tim New York, sudah ada tim pertama yang berangkat ke luar negeri, yaitu tim Mesir. Tepat satu bulan mereka menjalankan program di timur tengah, giliran tim barat eksekusi. Wuh , sepanjang Juli-Agustus banyak jump and down . Jika boleh meminta, aku ingin bercerita secara lisan dan duduk di satu tempat. Berhubung ini kutuliskan, maka hanya kalimat ini

Smiljan

Gambar
Aku punya rekomendasi co-work space yang enak, namanya Smiljan. Smiljan yang kukunjungi berlokasi di daerah Sawah Baru, Ciputat, Kota Tangerang Selatan.  Nuansa Smiljan khas nature. Rasa sejuk masih dapat dirasakan meskipun di tengah padatnya masyarakat urban Ciputat-Bintaro.  Saat masuk sudah disuguhkan dengan ornament klasik, sedikit redup dengan cat serba hitam. Jika siang hari, sumber cahayanya didapat dari matahari yang menembus dinding kaca sebelah ujung tepat dilihat saat masuk ke ruang utama.  Buku berjudul "Menjadi Manusiawi, The Daily Wisdom of Mangun Wijaya", chapter 'Coba Dulu' Saat menengok kanan-kiri ada lukisan nyentrik. Sayangnya aku tidak memperhatikan dengan seksama. Aku memilih duduk di ujung sebelah kanan. Aku terkesima dengan rak buku yang tinggi. Disitu terdapat meja panjang, siap dengan empat kursi. "Silahkan ka, itu ruang sharing", ucap pelayan yang berjarak tiga meter dariku. Benar saja, review yang kubaca berulang kali "Pelayan

Pesan Kesetaraan Dari Abi Quraish Untuk Pasangan Suami Istri

Gambar
(Materi Prof. Quraish Shihab di Acara Islamfest Sesi Book Talk Tentang Hak dan Perlindungan Anak Dalam Islam)   Dokumen pribadi: Launcing Buku "Hak dan Perlindungan Anak dalam Islam" Suasana di suatu sore begitu khidmah, tidak ada peserta yang berucap kalimat saat Prof. Quraish Shihab (kami memanggil dengan panggilan Abi) menyampaikan materi. Saya juga mendengarkan beliau dengan seksama. Acara yang sedang berlangsung tersebut bertajuk Islamfest. Islamfest digelar sebagai rasa syukur atas 10 tahun platform islami.co berkiprah.   Acara hari itu mengusung tema ramah anak. Salah satu pengisi acara inti adalah Abi Quraish. Abi Quraish mengungkapkan kisah putri-putrinya. “Kenapa Abi bisa memiliki putri yang cerdas dan sangat menyukai belajar?”, pertanyaan dari Mba Kalis selaku moderator. Sekilas tentang putri Abi Quraish, mulai dari Mba Najwa dengan keahlian di bidang jurnalis, Ibu Ela di bidang pendidikan dan psikologi, Ibu Caca adalah seorang dengan management yang baik d

Photobox

Gambar
Karena sudah direncanakan menulis cerita, Allah mengabulkan cerita yang ga biasaa sajaa.  Pertemanan, persaudaraan, persahabatan mereka sangat menyenangkan. Semenyenangkan dirasakan banyak orang. Penuh Cinta

Aku ke Pondok

Gambar
Aku hari ini merasa senang. Lebih tepat lagi aku merasa lega. Aku hari ini sowan ke ndalem . Banyak hal yang aku temui. Apalagi sosok-sosok yang kukagumi dan kupanut. Aku bisa salim Umik, Mama-Baba, Bunda dan Uma.   Sebelum sampai ndalem , rencana untuk sowan sudah pasti ada. Namun rencana itu dibarengi rasa takut. Aku hafal sekali rasa ini. Setiap kali hendak ke pondok ada rasa takut. Betul saja jika teringat saat-saat mendapati tanggung jawab ketika pengabdian. Apa memang rasa di pondok itu seperti ini ya? Meskipun aku sudah tumbuh dewasa dan sudah kesana kemari ke banyak tempat. Rasanya tetap tidak berubah.   Aku awalnya mau berkunjung dengan Bapak-Ibu. Tapi, berhubung ibu sudah aktivitas normal-mengajar, aku berpikir untuk kesana sendiri. Alhamdulillah aku kemarin ditemani Mba. Keberangkatan untuk sowan itu sekalian untuk berkunjung ke rekan Mba. Rumah rekan mba posisinya setelah melewati pondokku. “Ya sudah, sowan saat pulang dari rumah rekan Mba”, ucapku. Apalah daya hati

Journaling Konten ‘Mikrofis’

Gambar
You may have stopped using diary once you reached adulthood. But the concept and its benefits still apply. Now it’s called journaling. It’s simply writing down your thoughts and feelings to understand them more clearly. And if you struggle with stress, depression, or anxiety, keeping a journal can be great idea. -Journaling for Mental Health; University of Rochester- Foto pribadi dengan ijin petugas perpustakaan Pengertian journaling dapat dipahami dari salah satu definisi yang saya kutip dari web Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Menulis diari yang kita kenal sejak dulu atau semasa kecil dalam bahasan psikologi disebut sebagai journaling . Journaling adalah kegiatan menuangkan ide, pikiran, perasaan, atau emosi yang berkaitan dengan berbagai peristiwa dalam hidup dengan bentuk tulisan.   Menurut Dr. James Pennebaker seorang psikolog dan ahli bidang Expressive Writing mengatakan bahwa journaling dapat menurunkan tingkat stress dan anxiety , dan dapat meningkatkan hubun