Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2023

Boston dan Gadis Kretek

Gambar
MIT aja terus Definisi perjalanan yang menyenangkan menurutku adalah “bertemu siapa dan mengapa rasanya beda.” Aku memilih perjalanan ke Boston termasuk dalam kategori tersebut. Di sana kami menginap di rumah Ka Raisa. Ka Raisa adalah mahasiswa Indo yang kuliah jenjang Ph.D di Northeastern University. Ia mengambil jurusan Teknik Lingkungan. Saat aku tau dan ketemu, langsung bilang I love you. Di rumahnya penuh mainan lantaran ada dua buah hati Ka Raisa dan pasangan. Bolehkan memimpikan hal ini? Aku bisa terus sekolah dan berkumpul dengan keluarga kecilku. Satu hal yang tidak akan terlupakan dari rumah Ka Raisa, yaitu nobar Gadis Kretek dan lagu yang berjudul ‘Denting’.  

Aku Suka Angka 7

Gambar
Aku dan teman-teman transit di Abu Dhabi Airport. Transit kali ini lama, yaitu sekitar 7 jam. Saat di pesawat sebelum sampai di Airport terpikirkan untuk menulis. Aku sebetulnya masih ada beberapa list tema yang belum tertunaikan. Aku beralasan menulis itu butuh waktu dan tidak bisa diburu-buru, alhasil tema mangkrak dan tak ada yang kelar meskipun 1 saja. Seperti yang Profesor Grafton bilang, menulis 100 kata cukup. But in case ya! Tapi berkat referensi tulisan singkat inilah, aku bisa menuliskan ‘special moment’ selama di Amerika dalam 7 tulisan. Transit selama 7 jam di gate 7 membuahkan 7 tulisan - quote hari ini .   Udah di Indonesia nih

Pertanyaan Bapakku

Gambar
Bapak tanya, “Sudah ke White House, Sa?” Saat itu aku sedang di pusat kota. Hanya saja, aku dan temen-temen belum ke White House karena limit time setelah muter beberapa musem dan foto-foto di depan Capitol. Bapak memang serba tau, menurutku. “Ko tau White House , berarti baca ya?”, tanya Usatdz Aziz. Saya menjawab ‘Iya’ dengan mantap. Bapak memang wawasannya luas. Aku tau itu sejak dulu, apalagi perihal perjalanan. Aku merasa tuntas sudah ke White House jika cerita ke Bapak. Kemarin H-1 kepulangan, kami bertujuh ke pusat kota lagi untuk mengunjungi White House, Library of Congress, dan Lincoln Memorial. Aku siap pulang 😊 In frame: Aku di depan White House yang berpagar tinggi dan orang biasa dilarang masuk, wkwk

Teman Baru dari Libanon

Gambar
Aku mempunyai teman baru di HIU, ia adalah Amar dari Libanon. Amar mengambil studi Master Art and Peacebuilding. Aku berinteraksi dengan Amar karena pernah satu dorm. Sampai satu hari, dia memintaku untuk take video dengannya dan ngobrol soal budaya Indonesia. Dia memutuskan memilih Tari Kecak dan Batik sebagai konten yang kami buat. Di antara teman-teman reguler lain, dia yang paling ramah denganku. Aku mendapat bumbu kering khas Libanon dari dia. Aku juga pingin dikenang dia, jadi aku memberinya kain batik yang pernah sekali kupakai di malam budaya. Aku awalnya ragu memberi, tapi dia ternyata sangat senang. Tunggu video kami berdua! I am with Amar

Mr. Thom

Gambar
“Kesan apa yang didapat di Amerika?”, umpama ada pertanyaan demikian aku akan menjawab ‘bertemu orang yang super baik di luar persepsiku’. Mulai dari Hartford ataupun saat pindah di Washington-Virginia Di Washington selama 2 minggu, kami tinggal di rumah Mr. Thom dan Ibu Sahro di 104 Sugarland, Sterling, Virginia. Kami bertah dan nyaman tinggal di rumah yang tampak mungil namun dalamnya lebar dan ke dalam (bawah tanah). Hal yang kukagumi di Virginia yaitu diversity yang harmonis dan lebih ramah muslim. Aku punya rasa yang mendalam saat tau jika penganut Islam adalah seorang mualaf, seperti Mr.Thom. Ia benar-benar menerapkan kebaikan dan ketulusan.  Mr.Thom ditemani Pak Aziz dan Mr.Timmy ditemani Pak Labib untuk mengaji Iqra'

Profesor Grafton

Gambar
Aku tipe orang yang suka menulis rubrik 'sosok'. Salah seorang yang ingin kutulis di dalam blog.ku adalah Dr. David Grafton. Sapaan yang biasa mahasiswa gunakan adalah Profesor Grafton.  Pertama kali sampai di Connecticut, kami disambut oleh Profesor Grafton. Setelah itu, kami mengikuti kelas beliau. Kelas yang ia ampu adalah kelas evaluasi mingguan, kelasnya bernama  Cohort.    Ada satu momen juga yang aku ingat, yaitu pose foto beliau yang tidak seperti biasanya. Sepertinya beliau humoris. Saat kami meminta foto dan mengucapkan 'gaya bebas', beliau merubah gaya layaknya seorang artis.  Satu lagi dari beliau, aku mendapatkan kesan menulis 100 kata yang sekarang kupraktikkan. Saya menerima sertifikat selesai program dari Profesor Grafton

MIT (Massachusetts Institute of Technology)

Gambar
Tempat yang bikin aku susah move on saat berkunjung ke Amerika adalah state Massachusetts. Aku tau nama daerah itu sejak mempelajari Seyyed Hossein Nasr pas S1. Nasr adalah lulusan MIT ( Massachusetts Institute of Technology ) Aku sampaikan maksud atau keinginanku jauh hari sebelum ke Amerika kepada Ustadz Labib, “Aku juga pingin ke MIT, Ust. Hanya angan-angan dulu ust, ga tau kan gimana nanti”, ucapku dalam chat. Kemarin aku berkesempatan mengunjungi kampus MIT . Syukur dalam diri  menyeruak dan tidak menyangka bisa menginjakkan kaki di sana. Apalagi ada momen ketemu mahasiswa MIT asal Indonesia bernama Gabriella, kami diajak keliling kampus dan masuk perpustakaannya.  Aku di MIT Student Center

Bersyukur Bertemu Banyak Orang Indo di Connecticut

Gambar
Pagi-pagi aku sibuk kemas barang karena hari ini adalah hari dimana aku meninggalkan Hartford. 13 November, kami akan memulai kembali program baru di Virginia-Washington DC. Setelah kami di Hartford-Connecticut mendapat bimbingan tugas akhir, cohort, jalan bersama profesor ke masjid, gereja, dan halal market , juga halal restaurat , any other thing adalah mengenal orang-orang Indonesia yang ada di Connecticut, maka lanjutannya kami akan dapat program baru lagi. Let's wait and see .  Di Hartford ada Ka Novi, Pak Saleh, El, Ka Icha, Sena, Ka Nita, Farel, Pak Haris, Ka Hawa, yang kesemua itu adalah orang Indonesia. Salah satu hal yang tidak kusangka adalah pertemuan dengan mereka ini. Orang-orang Indonesia yang sayuk , berorganisasi bareng, dan menjaga satu sama lain. Mereka ini sangat baik. Kami mau kemanapun diantar. Selain itu, kami juga pernah makan di masing-masing rumah mereka. Rasanya kami tidak kesusahan menemukan masakan Indo.  Perihal makanan ini hal yang utama loh . Bany