Hidup berharga dengan berkarya. "Mau apa jika tidak menulis?".
Semoga bermanfaat atas rangkuman 'Kisah' dan selingan 'Piweling' yang lumayan terawat ini
Photobox
Dapatkan link
Facebook
Twitter
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
-
Karena sudah direncanakan menulis cerita, Allah mengabulkan cerita yang ga biasaa sajaa.
Pertemanan, persaudaraan, persahabatan mereka sangat menyenangkan. Semenyenangkan dirasakan banyak orang.
(Materi Prof. Quraish Shihab di Acara Islamfest Sesi Book Talk Tentang Hak dan Perlindungan Anak Dalam Islam) Dokumen pribadi: Launcing Buku "Hak dan Perlindungan Anak dalam Islam" Suasana di suatu sore begitu khidmah, tidak ada peserta yang berucap kalimat saat Prof. Quraish Shihab (kami memanggil dengan panggilan Abi) menyampaikan materi. Saya juga mendengarkan beliau dengan seksama. Acara yang sedang berlangsung tersebut bertajuk Islamfest. Islamfest digelar sebagai rasa syukur atas 10 tahun platform islami.co berkiprah. Acara hari itu mengusung tema ramah anak. Salah satu pengisi acara inti adalah Abi Quraish. Abi Quraish mengungkapkan kisah putri-putrinya. “Kenapa Abi bisa memiliki putri yang cerdas dan sangat menyukai belajar?”, pertanyaan dari Mba Kalis selaku moderator. Sekilas tentang putri Abi Quraish, mulai dari Mba Najwa dengan keahlian di bidang jurnalis, Ibu Ela di bidang pendidikan dan psikologi, Ibu Caca adalah seorang dengan management yang baik d
Profil Penyegaran Singkat Seperti memulai perkenalan dari awal pertemuan. Saya, Atssania Zahroh. I’am 25 years old. Di usia seperempat abad ini, banyak hal yang saya syukuri. Salah satunya saya masih bisa merasakan sekolah, tepatnya di jenjang magister. Terkadang pertanyaan dalam diri saya muncul. Kenapa memilih sekolah lagi setelah sarjana? Rasa ingin belajar di dalam diri seperti tumbuh. Tumbuh, bisa jadi seperti tumbuhan yang tumbuh tunas di samping pohon induknya, tumbuh cabang di setiap ranting, atau bertambah jumlah daun-daun kecil. Mungkin itu analogi yang cocok. Keinginan saya sekolah magister, mulai tampak ketika di Aliyah. Betul, jika keinginan sekolah sarjana setelah lulus Aliyah, hampir semua siswa merencanakan untuk terwujud. Termasuk saya. Namun, ada saja rasa yang liar, ‘Aku ingin sekolah lebih tinggi’. Setelah empat tahun perjalanan sekolah sarjana saya berlalu, ada muncul pertanyaan, apa rencana setelah kuliah? Pertanyaan di malam keakraban terakhir bersama teman, seb
Aku tipe orang yang suka menulis rubrik 'sosok'. Salah seorang yang ingin kutulis di dalam blog.ku adalah Dr. David Grafton. Sapaan yang biasa mahasiswa gunakan adalah Profesor Grafton. Pertama kali sampai di Connecticut, kami disambut oleh Profesor Grafton. Setelah itu, kami mengikuti kelas beliau. Kelas yang ia ampu adalah kelas evaluasi mingguan, kelasnya bernama Cohort. Ada satu momen juga yang aku ingat, yaitu pose foto beliau yang tidak seperti biasanya. Sepertinya beliau humoris. Saat kami meminta foto dan mengucapkan 'gaya bebas', beliau merubah gaya layaknya seorang artis. Satu lagi dari beliau, aku mendapatkan kesan menulis 100 kata yang sekarang kupraktikkan. Saya menerima sertifikat selesai program dari Profesor Grafton
Komentar
Posting Komentar