Setelah...

Saya telah hiatus

Seperti halnya BTS, (eh iya ga si)

Hanya saja, beda rencana

Sudah berlalu satu bulan tanpa tulisan, itu tipe saya

Jika BTS lain lagi

Hendak hiatus

Kalau tidak salah dua tahun ke depan

Memutuskan untuk solo karir masing-masing personilnya


"Mereka punya rencana, mau ambil jeda dulu. Nanti akan ada yang luar biasa setelahnya", salah satu army curhat.

"Rasanya itu sedih banget. Padahal kemarin baru ngerayain anniv mereka. Eh tiba-tiba konferensi pers kalau mau bubar sementara", ada lagi yang menimpali curhatan sebelumnya.


Saya melihat curhatan mereka, saya terperangah sambil mencoba berpikir

Syukur, saya bisa paham

Saya juga setuju, kalau itu membuat nyesek para army

Bagaimana tidak?

Dari BTS, orang-orang luar sana sebelum punya nama "army" mereka merasa mampu bangkit karena power BTS

BTS yang punya ciri khas, lagu yang lahir dari kisah nyata

Bangkit dari titik terendah

Dan becomee...

(Itu sependek tangkapan indera saya)


Saya juga banyak belajar dari teman army

Memahami juga mengetahui

(Jadi story juga, utuh)


Ya, boleh dibilang cocokologi

Tapi saya mencoba menghindari metode itu

Biar otak saya berpikir


Kenapa saya jeda?

Kenapa saya tidak menulis, sekedar blog, yang isinya daily sambat?

Kenapa saya kembali lagi?


Saya sementara ini, menyadari kesalahan

Saya berhenti men-sambat karena akan men-sambat lebih profesional

Ya, niat hati menunggu menulis kalau jadi penulis (beneran)


Ajur-ajur...


Sekian, i'll back here


Macet juga perlu. Ibarat saja jeda lalu lintas, mengijinkan orang menggerutu atau tersadar, disitu otak berpikir. Atau memberi ruang orang yang menjajaki cangcimen atau pemain biola menikmati alunan lagu yang dimainkannya lalu didapatinya seribu duaribu uang kertas. (Lampu hijau tiba, hilang semua pikiran itu). POV: pengguna jalan daerah menuju Palmerah




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesan Kesetaraan Dari Abi Quraish Untuk Pasangan Suami Istri

Pengalaman Saya Menjadi Perempuan

Profesor Grafton