1 Ramadhan 1443 H

Di Kota Kembang

Kusinggahi kisah

Rencanaku ramai dan panjang


Aku disanggah oleh yang maya tapi tampak nyata

Ko bisa ya?

Rasa tidak menerima

Hanya karena, tak bersambut layaknya sebuah rencana


"Harus Ridho, Mba", siapa lagi kalau bukan kata yang keluar dari mulut bijak si Rohim

"Iya", aku sepakati pernyataan itu

Masih dalam bayangan kebodohan diri

Ingin terkekeh, namun keluar air mata

Wkwkw


Senin lalu aku sudah tak kuasa menahan sakit

Aku putuskan untuk ijin tidak menyelesaikan perkuliahan hingga akhir, malam

Aku bertahan dalam tiga hari

Mengeram dalam kamar

Aku penuh dengan bayangan akhir pekan

Bandung di dalam pikiran

Sepertinya bisa, seperti tidak


Kamis aku beranjak

Mencoba memulai aktivitas rutin

Setelah malam hari Rabu sebelumnya aku menyapa klinik seberang asrama

Dengan pantasnya, aku mengantongi segenggam obat yang dibungkus dengan plastik obat warna biru, lengkap beserta aturan konsumsi


Aku yakin

Aku kembali dengan niat awal

Aku akan sowan ke Bandung, agar tidak menyesali jika itu tak pernah terjadi lagi

Kapan lagi jika tidak kali ini


Sabtu, aku tiba di klinik lagi

Rapid antigen

Damn, hasilnya positif

(Rentetan radang dan pusing yang ternyata masih bisa diendus oleh alat screening covid)


Baik 

Sekarang aku tau

Manusia penuh dalam godaan

Manusia penuh dalam pemenuhan keinginan

Aku merasa kalah

Terimakasih ya Allah, 1 Ramadhanku terlampau indah



[Wisma Rani-Rini, Ahad 3 April 2022]♡

Shoot on Camera Samsung Galaxy A30s


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesan Kesetaraan Dari Abi Quraish Untuk Pasangan Suami Istri

Pengalaman Saya Menjadi Perempuan

Profesor Grafton