Film Shooter 2007 (Gunnie)

Kudeta dalam negara. Orang-orang yang berkuasa yang seenaknya saja bisa mendapatkan apa yang diinginkan. Munculah, Bob Lee Swaagger Gunnie (penembak handal hanya pembawa kebjaksanaan). 
In Pict: Mark Wahlberg

Penulis tertarik pada satu kalimat, “Tidak ada yang peduli dengan keadilan”, ungkap Intel Negara USA.Ini adalah negara bebas, tidak selalu keadilan yang membawa kebenaran, dan tidak dengan cara baikmu bisa menyelesaikan semua perkara”, timpal Intel USA (FBI) di hadapan Lee Swagger.

Di akhir cerita, Bob Lee Swagger yang membunuh Senator US, Orang hitam (Intel USA) di rumah (base camp ‘jahat’). Swaagger kembali ke tempat asalnya, di pegunungan yang jauh dari keramaian. Swagger diceritakan sebagai buronon, dahulu juga menjadi shooter handal dalam misi menumpas kejahatan di negara free act. Dan sempat meninggalkan kebiasaan dan skill yang luar biasa itu—tidak semua orang miliki. Dan akhirnya menerima tawaran dari negara USA, dengan dalih menyelamatkan negara. Namun, dia terperangkap dalam rencana picik kudeta di dalam negara itu sendiri.

Swagger dapat mengalahkan, misi yang nista terhadap negara: membunuh Senator USA dan Intel USA (kulit hitam). Namun, tidak diterima kebajikan tersebut, dengan alasan free will. Dengan membunuh orang yang dia anggap tidak ada nurani dalam menanggungjawabi suatu negara dan rakyat di dalamnya. Artinya dia menang! Dan harus kembali kepada kebahagiaan untuk mengasingkan diri dari segala kejahatan dan kepicikan yang terselimuti kedok.

Tapi satu hal yang penulis ambil dari cerita tersebut lantas penulis yakini, masalah tidak akan berhenti, orang jahat tidak akan kehabisan stok. Tapi, Ingat! Selalu ada orang yang bijak atau berada dalam nilai kebenaran (bukan untuk sebuah kekuasaan). Tapi mungkin dengan berlaku nista untuk golongan (ingin berkuasa—dinilai sebagai hal antagonis dalam cerita) tersebut.

Ending hanya dimiliki feel, sejatinya akan demikian terus. 

(Allah yang mutlak dalam menghamparkan dunia alam raya seisinya.)

6 April 2020



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesan Kesetaraan Dari Abi Quraish Untuk Pasangan Suami Istri

Pengalaman Saya Menjadi Perempuan

Profesor Grafton