Bringing Into Hartford

Pulang kali ini pulang yang spesial. Aku pulang untuk membayar rindu pastinya. Selanjutnya, aku niat meminta ijin dan restu untuk keberangkatanku ke New York. Alhamdulillah. How wonderful this experience. Ya Allah. Jika aku mengulas prosesnya, sungguh luar biasa. Kabar ke luar negeri sudah sejak tahun pertama kuliah di-sounding ke mahasiswa. Jatah short course ini akan dilaksanakan di tahun ke-dua mahasiswa jenjang magister ini. Memang betul, sudah lama diberi tahu. Hanya saja, prosesnya bisa dibilang mepet dan serba kejutan. 


Proses berangkat ke Amerika benar-benar dijalani secara masif sejak bulan Juli 2023. Sebelum short course tim New York, sudah ada tim pertama yang berangkat ke luar negeri, yaitu tim Mesir. Tepat satu bulan mereka menjalankan program di timur tengah, giliran tim barat eksekusi. Wuh, sepanjang Juli-Agustus banyak jump and down. Jika boleh meminta, aku ingin bercerita secara lisan dan duduk di satu tempat. Berhubung ini kutuliskan, maka hanya kalimat ini yang mampu kuutarakan. 


Tim New York berproses; mulai dari pengisian aplikasi J1 (LoA-Letter of Acceptance) kampus, disusul LoG (Letter of Guarantee) dari penyedia funding, mengajukan (lagi) LoG-nya ke kampus untuk mendapat DS-2019 yang berisi kontrak kami selama short course. Setelah itu pengisian form visa, pembayaran visa, appointment dan dilanjut wawancara. Wawancara membuat lega, tidak menyangka kalau aku bisa ke Kedutaan Amerika lagi (setelah pengalaman yang ujub-ujub pada waktu itu)-U.S. Embassy & Story: Four Days Full of Ujub-ujub 


Spill pertanyaan apply visa diantaranya; mau kemana anda di Amerika? Program apa yang anda lakukan disana? Berapa lama anda tinggal di Amerika? Apakah anda punya kolega atau saudara di Amerika? Pertanyaan yang sudah sedikit terprediksi, sedikit terpelajari, tapi tetap saja deg-deg-annya setengah mati. (Kalimat ini berusaha biar berima saja, maaf jika terkesan hiperbola. Nyatanya memang deg-deg-annya warbiasa). Setelah wawancara selesai, perjuangan tidak berhenti begitu saja. 


Pengambilan visa kami (bertujuh) memiliki catatan. Catatan pertama; di DS 2019 tertulis tanggal mulai program jatuh pada 1 September 2023. Namun terdapat info jika kami berangkat tanggal 4. Pihak kedutaan berulangkali mewanti-wanti, bahwa exchange visitor atau scholar harus datang sebelum program karena ini akan berpengaruh di pengecekan imigrasi "denied entry in USA." Sehingga ini menjadi PR banget di waktu yang tinggal sebentar ini. Hal ini tidak akan jadi masalah jika kampusnya mengundur program. Kalau tidak begitu mau tidak mau sebelum tanggal 4 harus sudah sampai. Jika tidak, program bisa jadi canceled. Alhamdulillah masalah ini teratasi. Tanpa harus datang sebelum tanggal program dengan "usaha apapun untuk beli tiket dan sangu" (kelakarnya, mari pinjam pinjol). Allah benar-benar Maha Tau. Alhamdulillah pihak kampus mengundur program tanggal 5 September. Otomatis kita datang sebelum tanggal 5. Tetap saja mepet, tapi tetap disyukuri adanya tambahan kelonggaran waktu ini. 

**


Just upload on September 5, 2023, in Hartford International University, Connecticut. I have experience, student of Hartford said that "Indonesian have a culture, it is taking photo." 😄


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesan Kesetaraan Dari Abi Quraish Untuk Pasangan Suami Istri

Pengalaman Saya Menjadi Perempuan

Profesor Grafton