"Tik Tok: Mengurangi Kenyamanan dalam Menggunakan Transportasi Umum"

Perhatian-perhatian, jangan sampai dilewatkan...

Transportasi umum itu apa saja kawan-kawan? Bus AKAP (Antar Kota Antar Propinsi), kereta api Persero, kapal laut, pesawat terbang, apapun jenis kendaraan yang digunakan massal. Biasanya dikenakan tarif dalam setiap perjalanan, rute juga ditentukan, termasuk layanan umum dengan jadwal yang ditentukan. Bisa juga diartikan transportasi tanpa embel-embel 'pribadi'. Seperti kepunyaan artis cantik Indonesia, Syahrini yang sempat diberitakan infotainment memiliki jet pribadi. Apalah saya yang menjadi penumpang setia transportasi umum untuk dia yang lebih setia pada selain saya. Eheee~


Jadi gini ges, saya memilih bus umum dalam perjalanan mudik ke kampung. Saya pastikan tidak sendiri di dalam.  Kecuali ada bus horor jurusan Bekasi-Bandung beberapa waktu lalu, cuma satu penumpang yang berwujud manusia. Selainnya, ghaib tampak pucat, kaki tidak napak (tanah). Ngeri amaattt. Bus yang saya tumpangi kali ini, dipadati penumpang, karena tercatat sebagai libur cuti bersama (libur panjang). Tak ayal, transportasi umum ini ramai manusia (bukan jadi-jadian), para penumpang. 


Lanjut .. Saya senang sekali bisa liburan yang ujug-ujug, tidak direncana, tapi diijinkan semesta. Rasa yang hadir ketika sudah duduk manis di kursi bus. Ndadak, rasa itu menjadi ambyar ketika mengendarai bus, ada ibu-ibu rempong yang keras sekali menghidupkan dering ponselnya. Mungkin biasa saja kalau deringnya itu untuk nada panggil yang akan berhenti ketika telfon diangkat. Tapi tidak begitu ges, ini memainkan aplikasi tik tok sampe satu bis dengar suara ponsel ibu itu. Parah Sumpah!


Saya meyakini saja bahwa tik tok saat ini laris pengunjung, user, penikmat, atau artis dadakan. Tidak hanya kalangan anak muda saja, anak-anak masih kencur, ibu-ibu, mbah-mbah juga jadi model tik tok. Buat simbah, bisa jadi cucunya kurang ajar, atau bermaksud membahagiakan simbah di sisa umurnya, entah. Saya berangkat dari rumah sudah hafal beberapa lagu tik tok, karena saya tinggal di asrama, dan saban hari saling sahut nada tik tok. Ada 'ampun bang jago, ku menangis, pipipi calon mantu', untuk para camer, ga nyesel punya menantu yang penuh kreativitas. Hmm..


Balik ke ibu-ibu yang di bus. Berlangsung selama 2 jam perjalanan. Terhitung sudah melewati dua kota kabupaten setelah kabupaten saya. Pengung pengung kuping. 


Kebetulan saya pergi bersama bapak. Saya melihat gimik bapak yang lumayan terganggu. Bapak saya cukup mendengus, dan saya hanya loh lah loh, Bu Bu boa Eman .. Tau ga ges? Salah satu kenikmatan yang hakiki ketika dalam perjalanan adalah tidur dalam keadaan tenang. Lha ko malah, ada serangan maut tik tok Si Ibu. 


Beberapa saat setelah saya geleng-geleng (tanda ketidaknyamanan). Kebajikan berpihak kepada saya, bapak saya juga, dan penumpang lain yang lebih suka suasana hening, karena perbuatan kondektur yang tepat sasaran.


"Mbak, Nek nguripne lagu, Ojo banter-banter, ngesakne kancane. Ben seng liyane iso turu", (Mbak, kalo mutar musik jangan keras-keras suaranya. Teman, penumpang lain biar bisa tidur). Tegur Bapak Kondektur. Kondektur bijak dengan perawakan gagah, kulit sawo matang, kepala tambun, seperti terbiasa di organisasi menjadi bagian keamanan, setiap teguran selalu dipatuhi dan ditakuti. 


Segala puji bagi Allah. Ibu itu tersadar. Memang ya ges Allah tidak tinggal diam jika hambanya solimi! Ha, solimi solimi, solihaaaah. Iya, hamba yang terdzolimi, insyaallah diwelasi (dikasihani) Gusti. Ibu-ibu itu mengiyakan pak kondektur. Apakah berhenti sampai situ saja? Tidak lagi mutar tik tok?


Ibu-ibu menyetujui melirihkan nada (suara) bukan berarti menghentikan aktifitas per-tik tok-annya. Dengan santai ibu merekam keadaan bis dan menyorot tarif yang terpasang di pintu tengah, sekat antara supir dan kursi penumpang. Tarif yang melonjak gara-gara liburan, sepertinya. Ibu itu memutuskan menggunakan backsong "Kumenangis, membayangkan, betapa kejamnya ... ", kejam memang, tarif naik sekitar 30 %. Eits, tapi patut diucapkan 'Terimakasih' pada kru bus, Ibu-ibu "tik tok" itu jadi punya konten baru. Yeaayyy.


Si ibu, orangnya terbuka. Penumpang sampingnya diajak menonton tik tok bersama di waktu malam. Penumpang samping, cukup mengiyakan dan tersenyum. Sekitar 4 jam lagi, perjalanan sampai di terminal akhir--Bungurasih, sesekali masih terdengar suara tik tok ibu. Yah, semacam nikmat, dan membuat ibu bungah. Saya ikut bungah...


Ingat ya ges, apapun yang digunakan bersama upayakan untuk kebaikan bersama. Ojo nganti gawe cidro marang liyane. (Jangan sampai melukai orang lain). Selamat berlibur panjang dan jangan lupa dengan protokol kesehatan:)


Arsip konten yang tertolak:v


 




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesan Kesetaraan Dari Abi Quraish Untuk Pasangan Suami Istri

Pengalaman Saya Menjadi Perempuan

Profesor Grafton