Abominable (Karena Kelangkaan dan Keistimewaan Yeti, Orang Lain Tidak Perlu Tau)

Yi, bravo uwo

Cerita lucu, karena wujud aktor-aktris (pemerannya)

Touching, karena latar belakang kisahnya

Inspiring, karena petualangannya

Setiap sesi ada pesannya, setiap gerak ada ‘greng-nya’



Yi, Jin, Peng, dan Everest (Yeti, sebangsa hewan; beruang/makhluk penghuni Mount Everest)

           

Yi, anak remaja atau gadis yaa, hehey; sangat disayang ayahnya, begitupun dia sangat menyayangi ayahnya. Sayang, ayahnya sudah meninggalkannya terlebih dahulu. Sehari-harinya, hanya bersama Mom dan Nai-nai (nenek). Dia sangat berambisi untuk mengunjungi beberapa tempat yang dulu ingin  dikunjungi ayahnya, tapi belum terwujud. Dia menyimpan baik setiap foto tempat yang ingin dikunjungi ayahnya, bersama peninggalan biola (kesayangan ayahnya). Dia, bertekad memenuhi semua harapan ayahnya.

           

Setiap hari, Yi kerja apapun (freelance), mulai dari pelayan resto, servis listrik, dan banyak hal. Semua yang dilakukannya itu tidak diketahui ibu dan neneknya. Yi mengumpulkan dolar, dengan harapan bisa menjadi bekal menuju banyak kota (tujuan) impian ayahnya. Exactly, Yi bisa! Yi bersama Everest (Yeti) mewujudkan dengan segenap keajaiban.

           

Yi bertemu dengan makhluk aneh di tempat persembunyiannya. Dimana tempat itu ditempel foto-foto milik ayahnya dan celengannya (dolar yang dia kumpulkan setiap hari). Everest melarikan diri, yang sebelumnya talah ditangkap oleh pelelang hewan langka dan ingin ditunjukkan kepada khalayak ramai. Berawal dari situ, EKSPEDISI DIMULAI.

            **

           

Everest, Yi, Jin (teman sejawat Yi), dan Peng (tetangga Yi, pandai bermain basket) melarikan diri dari kejaran dokter Zara, Tuan Burnish dan antek-anteknya. Mereka berempat, berhasil menyeberangi samudra, lintas negara. Everest, Yi dan dua temannya selalu lolos, meskipun selalu dalam incaran orang-orang tolol itu. Orang tolol, demi uang dan eksistensi rela memburu makhluk langka.

           

Tempat-tempat yang sudah disinggahi Yi, Jin, dan Peng, serta Everest dengan seluruh kekuatan (keajaiban yang dimilikinya) bisa melabuhi cakrawala. Hanya bisa bilang WOW (Harus nonton filmnya langsung). Tempat yang telah mereka lewati dan singgahi, semua adalah tujuan yang diinginkan oleh ayah Yi dulu.



Dan di sesi terakhir, perjalanan akhir di jembatan menuju Mount Everest, terjadi puncak pertarungan dimana sinar kebajikan yang menyelamatkan kehidupan. Eaaaaa, luar biasa lah film wkwkk. Everest ditangkap oleh dokter Zara. Sebenarnya tabir kebaikan Tuan Burnish tersingkap. Tuan Burnish yang dulu seorang pendaki, pernah melihat sosok Everest (Yeti), akan tetapi dia menyelamatkan atau melepaskannya. Ketika keinginan untuk mendapatkan Yeti kembali, nuraninya membantah. Seketika menyuruh anteknya menurunkan senjata, dan mengutus untuk melepaskannya. “Benar katamu, dokter Zara. Dia hewan langka dan eksotik harus dilindungi dengan cara melepaskannya”. Tapi tidak disangka, kebiadaban tersembunyi ada di dokter Zara. Dokter Zara melepaskan tembakan, membuat Tuan Burnish terkapar. Tertangkaplah Yeti, dengan tembakan yang dilucutkan atas dasar persekongkolan dokter Zara dan antek Tuan Burnish.

           

Tenang Sob! Namanya juga film, eh . masih terus ekspedisi, Kebaikan akan selalu tersebar, dan menjadi paripurna.

           

Yi, yang tersingkir ketika menyelamatkan Everest. Bangkit dengan ingatan akan kesungguhan ayahnya. “Tidak boleh menyerah”, tegurnya dalam hati. Yi bangkit meraih biolanya, semesta bangun dan mengumpulkan seluruh kekuatan magisnya. Maha Dahsyart! Everest bangun, dan melumpuhkan kawanan dokter Zara. Everest dapat melepaskan Peng dan Jin, dan Tuan Burnish, yang juga ditawan oleh dokter Zara dan kawanannya.

           

Bersatu dan bersama kembali; Yi, Jin, Peng, dan Everest, dengan kekuatan Everest sampailah di puncak Everest. Yeti berkumpul kembali dengan spesies (keluarganya). Haru, pesan terakhir Yeti yang menyadarkan Yi untuk tidak menyesali hidupnya setelah kepergian Ayahnya. Bahwa masih ada kebahagiaan yang lebih dan belum disadari, Nenek (Nai-nai) dan Ibunya yang tidak diragukan lagi kasih-sayangnya.



End.

Kembali Lagi, Keindahan Hanya dimiliki Film dan Orang-orang di dalamnya. Enak sekali, ketika, lost and found in my (our) self!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesan Kesetaraan Dari Abi Quraish Untuk Pasangan Suami Istri

Pengalaman Saya Menjadi Perempuan

Profesor Grafton