Malam ({})

Kenapa malam selalu saya nantikan?

Kenapa malam tidak pernah ada penyesalan?

Kenapa malam selalu nyaman?


Mungkin saja masih pada tahap banding-membandingkan dengan siang. tapi bukankah hidup itu tentang pilihan, memilih, dan dipilihkan? Antara kesemua itu, saya ditempatkan pada 'malam'.


Saya pernah membaca, malam adalah waktu untuk mengevaluasi diri setelah seharian beraktivitas. Siang penuh dengan tuntutan, dan seolah tegang. Malam, cocok untuk istirahat. Waktu malam lebih dingin dan senyap, membuat pikiran lebih tenang. Malam juga waktu dimana komunikasi intim, baik dengan orang lain atau dengan diri sendiri. Bisa menemukan apa itu penyadaran dan penerimaan. Atau yang sudah diakui pada keumuman orang, waktu yang baik untuk sepasang kekasih atau sepasang suami-isteri. Ada waktu, dimana saya sebut 'nanti dulu'.


Saat ini saya benar bertarung dengan waktu siang. Bagaimana diri ini bisa mengisi hari. Banyak hal yang harus tertunaikan, adakalanya ingin dipermainkan. Tapi saya memberi batasan, 'bagaimana diri saat malam tiba adalah kelapangan atas apa yang telah dilakukan di siang tadi dan masih siaga buat siang esok. Lantas berulang-ulang'.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesan Kesetaraan Dari Abi Quraish Untuk Pasangan Suami Istri

Pengalaman Saya Menjadi Perempuan

Profesor Grafton