Bersama Ning Mutia (25/9)

Saya diajak keluar Ka Oya. Sebatas muter Bangsri untuk beli jajan Dek Kia, transfer, dan beli sempolan. Saya berkesempatan bonceng beliau, 3 kali keperluan 3 kalu bolak balik keluar pondok. Alhamdulillah hal baru lagi. Saya masih bertanya-tanya, "Apakah iya, tadi saya sens kanan belok kiri?" Tertawa sendiri, saya tidak tahu pasti. Hanya ingat, kalau tadi hendak belok kanan tapi ada yang berusaha nyalip lewat kanan, sehingga terpikirkan kalau mungkin saya belok berkebalikan dengan sens. 


Semua keperluan beres. Sempat bolak balik, karena jajan Dek Kia keburu diantar ke Kudus, kalau tunggu transfer, bisa jadi lama. Sehingga pulang antar jajan dulu. Lanjut ke bank, transfer. Tapi, gagal! Balik lagi ke pondok untuk laporan ke Abi (ayah Ka Oya). Lanjut keluar lagi, karena belum jajan (buat Ka Oya sendiri). Pas! Ketika hendak keluar, tamu Baba; Gus Yasin rawuh (tidak asing dengan nama itu, ternyata beliau wakil gubernur Jawa Tengah, sekaligus putra dari Mbah Moen, beliau karib Baba). Mulai sedikit cemas, malu untuk keluar. Alhamdulillah tetap lanjut, dan momen inilah yang membuat tawaf di Bangsri 5 kali terhitung sampai menunggu tamu pulang. Ka Oya malu kalau masuk, jika di rumah masih ramai tamu.


Alhamdulillah sudah balik ke pondok. Tidak kembali' langsung ke kamar tapi ke aula dulu. Di meja tamu tepatnya. Saya sama Ka Oya menghabiskan jajan (sempolan dan tahu walik). Sambil cerita singkat tapi justeru inti dan merupakan pesan.


"Ka, saya salut dengan Ibu Nyai Ka Oya. Ramah, membaur dengan santri", ucap saya.

"Bu Nyai ya emang gitu Mbak Asa, pas ngaji jadi Ibu Nyai, pas guyon jadi teman, Bu Nyai ko minta dihormatin aja, serem dong", tegas namun santai tutur kata Ka Oya


Saya bercengkrama dengan Ning yang rasa teman. Baiknya Maa Syaa Allah. Mulai akrab semenjak proses jadi mahasiswa baru. Membuat saya tahu Sagittal Split Osteotomy (istilah yang familiar di kedokteran gigi, itu jurusan Ka Oya), sempat juga memberi minisuprise pas 22 September, di hari kelahirannya.



Notes: Video pas drama yang mayan kacau:')


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesan Kesetaraan Dari Abi Quraish Untuk Pasangan Suami Istri

Pengalaman Saya Menjadi Perempuan

Profesor Grafton