Pengabdian #Day 2


6 Juli 2020

Full day with kacang, bersama Mbak Inun dan Baiti. Dari pagi sampe sore. Semakin lama, semakin fana'. Cerita yang larut, tak berujung. Diakhiri, karena kacang sudah habis, beres di-plititi. Cerita bersama Baiti yang syahdu. Karena Mbak Inun, yang bekerja di tempat Mama, setelah adzan asar bergegas pulang. Kami berdua, bertahan sampai jam 5 sore. Great, cerita horor yang membuat saya, ketika malam sebelum tidur minta antar Baiti ke kamar mandi. Ya betul! Tidak berani, karena terbayang cerita sore itu.

Berganti jam, berganti matahari menjadi bulan. Dan tidak ada yang aneh. Hanya saja ada sedikit rasa atau emosi karena mencari makan di tempat kang-kang pondok, tak ujung didapat. Kesalnya, karena siang lupa makan. Sehingga malam itu perut cah ndalem, saya dan Baiti sedikit meronta-ronta. Tapi ya sudahlah, masih berusaha menghubungi kang-kang untuk membeli nasi bungkus. Setelah menunggu balasan kang-kang, namun tak kunjung datang dengan tanda nada i-phone (yang menurut anak pondok sedikit lebih istimewa, ya semacam sedang digandrungi). Segera disusul dengan pinta dari Umik. "Asa sama Baiti turun", ucap Umik dari bawah, dekat tangga santri putri dan dapur ndalem bawah.

Kami berdua, saya dan Baiti dengan gercep memenuhi panggilan Eyang Umik (sapaan para cucu-cucu Umik). Taraaa, kami di-mintai tolong, merapihkan baju yang baru datang dari Jakarta. Baju-baju yang masih bagus, tapi sudah tergantikan dengan yang baru. Baju-baju itu milik putri Umik (dan keluarganya). Sekitar jam 10, beres-beres baju itu selesai. Baiti dan saya mendapat jatah satu pasang-satu pasang. Alhamdulillah wa barakah. Jika menilik merek dan tetek bengeknya terhitung baju yang secara kuantitas maupun kualitas bagus. Ah sudahlah, benar juga, baju-baju keluarga menteri. Namun ada juga yang tidak peduli akan hal itu.

Rasa lapar tadi sempat teralihkan dengan tumpukan baju-baju. Rejeki anak Solehah tidak kemana, Umik memberi lontong tahu kecap kepada kami berdua. Betapa bahagianya, iya bukan? Hal yang sudah terlupakan, namun diingatkan dan sesuai harapan. Tidak ada kata selain ucap syukur. Alhamdulillah

Ruang Tengah Pondok Putri

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesan Kesetaraan Dari Abi Quraish Untuk Pasangan Suami Istri

Pengalaman Saya Menjadi Perempuan

Profesor Grafton